Assalamualaikum…Kawan-kawan..! Kalian #dirumahaja kan?
Bekerja Dari Rumah atau BDR yang bahasa Inggrisnya Work From Home atau WFH. Sama seperti Penulis Jadul sekarang.
Berusaha berada di rumah saja. Menahan diri untuk keluar rumah, kecuali penting
banget dan tak bisa ditunda lagi.
----------------------------------------------------------------------------------------
Ketika
pertama kali ditemukan kasus virus Corona di Wuhan, Cina akhir tahun lalu, kita
masih santai. Karena mikirnya, jauh ini. Walaupun banyak WNI yang tinggal di
sana, kebanyakan mahasiswa harus dievakuasi dari sana. Alhamdulillah, semuanya
sehat wal afiat.
Tapi
kemudian virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia kasus
pertama diumumkan awal Maret. Sejak itu mulai heboh. Berita yang tersebar
simpang siur. Ada yang fakta tapi lebih banyak yang hoax. Seruan untuk Bekerja
dari Rumah, Belajar dari Rumah, dan Beribadah dari Rumah mulai dikumandangkan.
Salah satunya disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi atasan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Secara tertulis seruan ini tertuang dalam surat
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ditandatangani Sekretaris Jenderal
tertanggal 15 Maret 2020 nomor 36603/A.A5/OT/2020 tentang Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Surat
ini kemudian ditindaklajuti Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah melalui surat nomor 3699/C/KP/2020
tanggal 19 Maret 2020 tentang Prosedur Pelaksanaan Tugas Pegawai Ditjen PAUD,
Dikdas, dan Dikmen dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease (COVID-19).
Surat
inilah yang kemudian disosialisasikan, Jumat (20/03), oleh Kepala LPMP Kalsel,
Drs. Nuryanto, M.Pd dengan mengundang seluruh ASN LPMP Kalsel. Tujuannya agar
seluruh ASN memahami prosedur bagi pegawai yang bekerja dari rumah terkait
pencegahan penyebaran COVID-19. Dalam sosialisasi ini, disepakati sebagian
pegawai bekerja di rumah (WFH),
sebagian lagi tetap bekerja di kantor secara bergiliran.
Pada
saat itu Kalimantan Selatan masih berstatus siaga darurat. Belum ada yang
dikonfirmasi positif COVID-19, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5
orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 123 orang, dan meninggal 1 orang
PDP.
Namun
Senin (23/03) terjadi perubahan situasi dan kondisi secara drastis. Satu PDP
dinyatakan positif COVID-19. Status Kalsel meningkat jadi tanggap darurat.
Jumlah ODP melonjak karena ternyata mobilitas pasien positif COVID-19 ini
sangat tinggi selama 14 hari terakhir. Kota Banjarbaru berubah jadi zona merah
dengan jumlah ODP terbanyak. Maka diputuskan semua ASN bekerja dari rumah (WFH)
mulai Selasa (24/03). Tapi tidak menutup kemungkinan pegawai bekerja di kantor
untuk pekerjaan yang tidak bisa mereka lakukan di rumah. Bila pekerjaan itu
bisa dilakukan di rumah, mereka disarankan untuk bekerja di rumah. Sementara
untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) diatur jadwal mereka bekerja di rumah dan di
kantor secara bergiliran.
Agar
tidak mengurangi kinerja pegawai, Urusan Kepegawaian sebelumnya sudah
menerangkan Prosedur Bekerja dari Rumah dengan mengisi presensi datang dan
pulang serta hasil kerja melalui tautan yang sudah disediakan. Pegawai juga
diwajibkan mengisi log harian di SKP online setiap hari.
Setelah seminggu, diumumkan lagi oleh Kasubbag Umum melalui grup WA bahwa BDR diperpanjang sampai 4 April 2020. Bahkan pegawai yang masih bekerja di kantor untuk BDR juga dan tetap beraktivitas di rumah kecuali untuk hal-hal yang krusial.
Berarti,
sudah seminggu kami BDR. Awal-awal, diumumkan BDR memang kedengarannya
menyenangkan tidak harus buru-buru ke kantor setiap pagi. Tapi lama-lama di
rumah, tantangan mulai muncul. Apakah itu…? Tentu saja kebosanan. Hehehe… Sudah
melakukan macam-macam. Dari nonton
drakor, baca webtoon, dan lain-lain. Akhirnya…. Bosan juga. Godaan untuk keluar
rumah, semakin besar.
Tapi
kembali lagi berpikiran jernih. Melawan kebosanan pasti jauh lebih mudah
daripada berjibaku melawan virus sebagaimana yang dilakukan petugas medis.
Bekerja dari rumah dengan tetap menerima gajih tentu lebih baik dari mereka
yang kehilangan sumber penghasilan karena penyebaran virus ini.
Harus
bisa melawan ego demi kemaslahatan orang banyak. Bagaimanapun, kita tidak mau
menyesal kemudian hari. Entah karena tertular ataupun menularkan virus
mematikan ini kepada orang lain. Kita harus berjuang dan berusaha semampu kita.
Ayo kawan #dirumahaja sampai wabah ini berlalu dan kehidupan berjalan normal
seperti semula. Aamiin YRA….
Silakan nonton videonya di
Follow juga akun media sosial Instagram, FB, Twitter, Wattpad, plukme, inspirasi , dan lain-lain