Akhirnya, amanah untuk menyampaikan
pengisian Sensus Penduduk (SP) 2020 online kepada seluruh warga Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan berhasil ditunaikan, Senin
(02/03). Alhamdulillah... Cukup
sukses, karena ternyata rekan-rekan sekantor ternyata sangat antusias dan
bersemangat berupaya mencatatkan dirinya sebagai penduduk Indonesia secara
online.
-----------------------------------------------------------------------------------
Sebenarnya
semula Penulis Jadul sempat ragu ketika ditugasi atasan menghadiri Rapat
Koordinasi Daerah (Rakorda) SP2020 Provinsi Kalimantan Selatan yang
dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa
(18/02) lalu, di Hotel Rodhita, Banjarbaru. Pasalnya, peserta yang hadir
mewakili dinas, instansi atau lembaga pemerintah tempatnya bekerja untuk
menjadi anggota Kelompok Kerja (Pokja) SP2020. Tugasnya mensosialisasikannya SP
Mandiri 2020 secara online ke seluruh pegawai di instansi tersebut.
Bagaimana
caranya, ini yang penulis masih bingung. Karena bila harus menyosialisasikan
dari mulut ke mulut, orang per orang, pasti berat. Apalagi penulis tidak pandai
bicara. Namanya juga penulis, lebih jago berkomunikasi lewat bahasa tulisan
daripada lisan. Tapi yang namanya tugas, harus dilaksanakan. Harus berusaha
melakukan yang terbaik agar hasilnya maksimal. Bukan begitu?
Jadi
begitulah, Penulis Jadul menghadiri rakorda tersebut. Mendengarkan panjang
lebar penjelasan tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, yang dulu dan yang
sekarang. Bila dulu dilaksanakan dengan metode tradisional, yaitu pencatatan
dari rumah ke rumah. Yang sekarang menggunakan metode kombinasi. Tahap
pertama penduduk mencatatkan diri dan
keluarganya secara mandiri dengan online melalui sensus.bps.go.id yang
dilaksankan 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Selanjutnya tahap melengkapi data
yang diperoleh secara online dengan metode tradisional yakni pencatatan dari
rumah ke rumah.
Ternyata,
setelah mengikuti rakorda, penulis dititipi surat daru BPS untuk lembaga yang
berisi permohonan izin untuk melakukan pendampingan pengisian SP Online kepada
seluruh pegawai di LPMP Kalsel. Selain itu, peserta juga diminta bergabung
dalam grup WA anggota Pokja untuk kelancaran komunikasi anggota pokja dengan
pihak BPS.
Sebagaimana
prosedur, surat yang masuk diberikan kepada tim persuratan untuk disampaikan
kepada Kepala LPMP melalui e-office
maupun manual. Setelah beberapa hari, penulis cek, surat sudah didisposisikan
kepada Kasubbag Umum dan sudah dibaca.
Maunya
penulis secepatnya menanyakan kepada Kasubbag Umum bagaimana jawaban surat
tersebut dan kapan bisa dijadwalkan pendampingan tersebut. Hanya saja tanggl
25-27 Februari ada kegiatan IHT yang diisi deklarasi ZI WBK. Jadi, penulis
yakin, Kasubbag pasti sedang sibuk mengurusi kegiatan tersebut. Makanya
rencana, setelah IHT kelar, baru bicara dengan kasubbag.
Tapi
di grup Pokja instansi dan lembaga lain sudah menentukan jadwalnya. Pihak BPS
juga menghendaki jadwal sudah ditetapkan paling lambat tanggal 26 Februari.
Akhirnya, setelah kegiatan Deklarasi WBK, di saat IHT masih berlanjut, penulis
mengingatkan Kasubbag Umum tentang surat ini.
Sebelum
lanjutan materi dalam WBK, Kasubbag Umum akhirnya menyampaikan kegiatan
pendampingan dengan metode ngibar atau ngisi bareng bisa dilaksanakan Senin
(02/03). Alhamdulillah… Kegiatan tersebut berjalan lancar dan sukses. Ada
teman-teman yang ngotot berusaha mengisi SP Online sampai berhasil, meski yang
lain sudah meninggalkan ruangan. Semangat pantang menyerah yang patut diacungi
jempol. Tercatat sebagai penduduk Indonesia memang perlu perjuangan. Ya, gak…?
Hehehe….
Kunjungi, tonton,
like, komen, dan subribe juga di channel youtube
Follow
Instagram, FB, Twitter, Wattpad, Inspirasi, dan Plukme



No comments:
Post a Comment