Ada yang ga tahu artinya Mukbang? Penulis
Jadul juga baru tahu. Katanya berarti makan besar yang disiarkan langsung
secara online. Jadi, mulanya, orang
Korea makan dengan porsi besar disiarkan online dan ditonton orang seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Dan ternyata, bisa menghasilkan uang. Hebat, kan?
-----------------------------------------------------------------------------------
Siapa
yang tidak pengen? Penulis Jadul pengen banget jadi youtuber terkenal yang bisa
menghasilkan uang banyak. Tapi bingung, youtube mau dimasukkan konten apa. Lalu
terpikir untuk mengisinya dengan konten makan-makan alias mukbang.
Pasalnya,
Penulis pernah nyoba beberapa restoran Korea yang menyajikan menu porsi besar
sebagaimana layaknya mukbang yang beberapa kali ditonton di youtube. Restoran
pertama yang dicoba adalah Pochajjang di Banjarmasin.
Kebetulan
tanggal 8 Desember, ada yang ulang tahun. Jadi Sabtu malam, 7 Desember 2019
berencana makan enak untuk merayakan. Jadwal Sabtu-Minggu, nginap di rumah
ortu, Banjarmasin. Pas lewat Jalan A Yani, ngelihat Restoran Barbeque Korea
yang baru buka Pochajjang. Karena sering nonton drama Korea yang banyak adegan
makan barbekiu, jadi pengen coba juga, bagaimana rasanya.
Setelah
Magrib, kami meluncur ke Pochajjang. Ternyata antri. Kami harus menunggu
giliran meja kosong. Dicatat dan didata dulu untuk makan berapa orang. Lumayan
juga lamanya. Sekitar setengah jam mungkin.
Ketika
giliran kami tiba, kami diantar ke meja kosong. Waiternya bertanya, apakah kami
penah makan di situ sebelumnya, kami jawab belum. Maka dijelaskannya aturan
makan di sana. Boleh makan dan minum sepuasnya selama 90 menit. Per orang
Rp99.000 untuk premium beef dan Rp129.000 untuk wagyu beef.
Yah,
karena kita orang biasa yang hanya saat tertentu bisa makan seperti ini,
tentunya yang dipilih yang harganya minimal. Hehehe… Jadi, begitulah… Kami
ditunjukkan mana daging premium yang boleh kami ambil. Kemudian juga sawinya,
minumnya, dan lain-lain.
Semula,
kami kira 90 menit itu sebentar. Makanya ambil daging tipis-tipis ajar cepat
matang. Ternyata, 90 menit itu lama. Bisa nambah berkali-kali. Bahkan, ketika
kita sudah kekenyangan, tak sanggup lagi makan, waktunya masih banyak.
Jadi
tidak perlu buru-buru masak dan makannya. Jangan sampai, karena buru-buru,
makanan masih panas, langsung dimasukkan mulut. Bisa-bisa terbakar lidahnya. Santai
saja, dan nikmati.
Pengalaman
kedua kami makan besar ala Korea di Restoran Ajibi, Banjarbaru. Kali ini,
menunya rebus-rebusan alias shabu-shabu. Satu porsi Rp75.000 saja. Murah, kan?
Karena isinya lumayan lengkap. Dagingnya bukan daging sapi dan ayam serta
daging olahan saja, ada juga seafood (udang dan cumi). Sayurnya juga lengkap,
dari sawi, jamur, tahu, dll. Untuk karbohidrat ada soun. Jadi, tidak ada nasi.
Ketika
dihidangkan, kami bertanya dulu kepada waiter bagaimana caranya. Hehehe…
Maklum, belum pernah! Diberitahu, untuk daging dimasukkan dalam kuah yang
warnahnya hitam, sementara sayur-sayuran di kuah yang warna putih.
Puas
makannya. Tidak perlu nambah menu lain, sudah kenyang. Hanya saja, kuahnya agak
hambar. Apalagi yang terbiasa asin. Jadi, perlu tambahan bumbu. Sayangnya, tidak
disediakan garam, kecap atau bumbu tambahan lainnya di meja.
Kalau
di Pochajjangi, Penulis Jadul hanya memotret, tidak merekam, di Ajibi ada rekaman
beberapa video. Ketika ditonton, kok hasilnya lumayan. Jadi berniat mengisi
channel youtube dengan video makan-makan seperti beberapa youtuber yang
terkenal karena konten makan-makan. Tapi ditolak sama yang hendak dijadikan
host. Hehehe… Padahal ekpresinya bagus, lho.
Nah,
baru-baru ini, tanggal 6 Maret 2020 lalu, untuk merayakan ultah kita makan ala
mukbang lagi di Rabenshi, Banjarbaru. Menu yang dipilih, lagi-lagi shabu dan
sukiyaki. Satu porsi untuk 2 orang seharga Rp100.000. Lumayan murah. Isinya
juga lumayan banyak, walau tidak selengkap di Ajibi karena lengkap dengan
seafood. Tapi di sini, ada 4 kuah yang bisa kita pilih; kaldu, karih, sukiyaki,
dan 1 lagi apa ya, lupa. Hehehe… Dan rasa bumbunya lebih terasa. Tidak hambar.
Kalaupun kurang, ada perlengkapan bumbu tambahan di meja.
Kali
ini, yang makan emoh direkam videonya. Jadi, yang direkam makanannya saja. Tapi
tetap sempat-sempatin nyuri rekam yang makan. Hehehe…
Coba
tonton videonya di
Menurut kalian bagaimana? Sudah cocok jadi
youtuber mukbang? Hehehe…
Follow juga aku
Instagram, FB, Twitter, Wattpad, Inspirasi, dan Plukme
No comments:
Post a Comment