Tuesday, March 31, 2020

Bekerja dari Rumah atau Work From Home Ternyata…


Assalamualaikum…Kawan-kawan..! Kalian #dirumahaja kan? Bekerja Dari Rumah atau BDR yang bahasa Inggrisnya Work From Home atau WFH. Sama seperti Penulis Jadul sekarang. Berusaha berada di rumah saja. Menahan diri untuk keluar rumah, kecuali penting banget dan tak bisa ditunda lagi.
----------------------------------------------------------------------------------------

Ketika pertama kali ditemukan kasus virus Corona di Wuhan, Cina akhir tahun lalu, kita masih santai. Karena mikirnya, jauh ini. Walaupun banyak WNI yang tinggal di sana, kebanyakan mahasiswa harus dievakuasi dari sana. Alhamdulillah, semuanya sehat wal afiat.
Tapi kemudian virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia kasus pertama diumumkan awal Maret. Sejak itu mulai heboh. Berita yang tersebar simpang siur. Ada yang fakta tapi lebih banyak yang hoax. Seruan untuk Bekerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, dan Beribadah dari Rumah mulai dikumandangkan. Salah satunya disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi atasan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Secara tertulis seruan ini tertuang dalam surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ditandatangani Sekretaris Jenderal tertanggal 15 Maret 2020 nomor 36603/A.A5/OT/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Surat ini kemudian ditindaklajuti Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah melalui surat nomor 3699/C/KP/2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang Prosedur Pelaksanaan Tugas Pegawai Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen dalam rangka Pencegahan  Penyebaran Corona  Virus Disease (COVID-19).

Surat inilah yang kemudian disosialisasikan, Jumat (20/03), oleh Kepala LPMP Kalsel, Drs. Nuryanto, M.Pd dengan mengundang seluruh ASN LPMP Kalsel. Tujuannya agar seluruh ASN memahami prosedur bagi pegawai yang bekerja dari rumah terkait pencegahan penyebaran COVID-19. Dalam sosialisasi ini, disepakati sebagian pegawai bekerja di rumah (WFH), sebagian lagi tetap bekerja di kantor secara bergiliran.
Pada saat itu Kalimantan Selatan masih berstatus siaga darurat. Belum ada yang dikonfirmasi positif COVID-19, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 123 orang, dan meninggal 1 orang PDP.
Namun Senin (23/03) terjadi perubahan situasi dan kondisi secara drastis. Satu PDP dinyatakan positif COVID-19. Status Kalsel meningkat jadi tanggap darurat. Jumlah ODP melonjak karena ternyata mobilitas pasien positif COVID-19 ini sangat tinggi selama 14 hari terakhir. Kota Banjarbaru berubah jadi zona merah dengan jumlah ODP terbanyak. Maka diputuskan semua ASN bekerja dari rumah (WFH) mulai Selasa (24/03). Tapi tidak menutup kemungkinan pegawai bekerja di kantor untuk pekerjaan yang tidak bisa mereka lakukan di rumah. Bila pekerjaan itu bisa dilakukan di rumah, mereka disarankan untuk bekerja di rumah. Sementara untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) diatur jadwal mereka bekerja di rumah dan di kantor secara bergiliran.

Agar tidak mengurangi kinerja pegawai, Urusan Kepegawaian sebelumnya sudah menerangkan Prosedur Bekerja dari Rumah dengan mengisi presensi datang dan pulang serta hasil kerja melalui tautan yang sudah disediakan. Pegawai juga diwajibkan mengisi log harian di SKP online setiap hari.

Setelah seminggu, diumumkan lagi oleh Kasubbag Umum melalui grup WA bahwa BDR diperpanjang sampai 4 April 2020. Bahkan pegawai yang masih bekerja di kantor untuk BDR juga dan tetap beraktivitas di rumah kecuali untuk hal-hal yang krusial.
Berarti, sudah seminggu kami BDR. Awal-awal, diumumkan BDR memang kedengarannya menyenangkan tidak harus buru-buru ke kantor setiap pagi. Tapi lama-lama di rumah, tantangan mulai muncul. Apakah itu…? Tentu saja kebosanan. Hehehe… Sudah melakukan macam-macam.  Dari nonton drakor, baca webtoon, dan lain-lain. Akhirnya…. Bosan juga. Godaan untuk keluar rumah, semakin besar.

Tapi kembali lagi berpikiran jernih. Melawan kebosanan pasti jauh lebih mudah daripada berjibaku melawan virus sebagaimana yang dilakukan petugas medis. Bekerja dari rumah dengan tetap menerima gajih tentu lebih baik dari mereka yang kehilangan sumber penghasilan karena penyebaran virus ini.
Harus bisa melawan ego demi kemaslahatan orang banyak. Bagaimanapun, kita tidak mau menyesal kemudian hari. Entah karena tertular ataupun menularkan virus mematikan ini kepada orang lain. Kita harus berjuang dan berusaha semampu kita. Ayo kawan #dirumahaja sampai wabah ini berlalu dan kehidupan berjalan normal seperti semula. Aamiin YRA….
Silakan nonton videonya di

Follow juga akun media sosial Instagram, FB, Twitter, Wattpad, plukme, inspirasi , dan lain-lain

No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...