Friday, January 31, 2020

Pemancing Amatir

Kalian suka memancing? Hobby memancing?

Penulis jadul tidak.  Tapi pernah mencoba ikut rombongan memancing. Hasilnya, ikan kecil-kecil dan sedikit. Hehehe…
Rencana pergi memancing keluarga besar suami sudah dirancang lumayan lama. Tapi sering molor, karena ada saja anggota keluarga yang berhalangan. Akhirnya disepakatilah Minggu, 16 Juni 2019 lalu, kami berangkat memancing. Tujuannya waduk Riam Kanan, di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Niatnya, berangkat pagi-pagi, sekitar pukul 08.00 Wita. Kenyataannya, karena saling menunggu, 09.00 lebih baru berangkat. Sebelumnya singgah membeli nasi pecel untuk makan.
Sekitar satu jam kemudian, sampailah kami di Pelabuhan Tiwingan, Riam Kanan. Ramai luar biasa. Seperti pasar malam. Area parkir pelabuhan hampir penuh. Sulit bagi kami untuk mencari lokasi untuk parkir, sehingga tumpangan dan barang diturunkan dulu, baru mencari lokasi untuk parkir. Sementara anggota rombongan lain sudah menunggu di pelabuhan.
Kami menuju kelotok atau perahu yang telah disewa untuk membawa kami ke tengah waduk. Ukuran kelotok lumayan besar sehingga lebih dari cukup untuk anggota rombongan kami yang berjumlah 12 orang. Ada wc di bagian belakang kelotok. Di dalamnya juga disediakan kompor gas untuk memasak bekal mie instan, kacang dan lain-lain.

Sebelum memulai memancing, kami harus mencari umpan terlebih dahulu. Karena itulah kami singgah di beberapa lokasi untuk menangkap udang-udang kecil. Om Hari, Sukma --- Anak Om Hari, Tukang kelotok, turun dari kelotok, berendam di waduk untuk menangkap udang. Mengejutkan, udang yang berhasil mereka tangkap tidak sebanyak biasanya. Katanya sih, karena air sedang pasang.
Setelah merasa umpan yang dikumpulkan cukup, kami mulai mencari spot pemancingan. Sepanjang perjalanan, kami menikmati pemandangan sekitar waduk yang indah dan menyegarkan mata.
Tak terasa kami sampai di lokasi pertama. Masing-masing anggota rombongan mengambil alat pancing dan umpan untuk mengadu peruntungan. Untung Om Hari, Sukma, dan Pak De Toto yang memang hobby memancing, membawa pancingan lumayan banyak untuk kami pakai. Meski begitu, Penulis Jadul tidak ikut mancing. Hanya menonton dan memperhatikan mereka yang memancing, sambil mengambil foto atau video.
Anehnya, hampir tak ada ikan yang mematuk umpan-umpan kami. Bukan Cuma para pemancing pemula yang umpannya enggan disentuh ikan, para pemancing mania yang hampir setiap minggu memancing, sama nasibnya. Zonk.

Waktu terus berjalan. Kami kemudian berpindah lokasi. Berharap peruntungan berubah. Tapi ternyata, hasilnya hampir sama. Kalaupun akhirnya ada 1-2 ikan yang mematuk umpan kami, ukurannya kecil. Bisa dibilang masih anak ikan.
Demikianlah. Meski beberapa kali pindah lokasi, tetap seperti itu kondisinya. Sampai matahari beranjak menuju senja. Kami memutuskan untuk kembali ke pelabuhan dan pulang. Hasil ikan yang dipancing memang tidak sebagaimana yang diharapkan, tapi kami puas menikmati pemandangan matahari terbenam.


Usut  punya usut, ternyata banyak rombongan pemancing lain, bernasib sama dengan kami. Katanya sih, karena air pasang. Mungkin, pada air pasang, ikan-ikan besar puasa. Jadi yang memakan umpan pancing, cuma ikan kecil-kecil. Hehehe…
Nah, begitulah pengalaman pertama Penulis Jadul ikut memancing. Pengalaman kalian bagaimana?
Banjarbaru, ditulis 27 Januari 2020 

No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...