Kalian
suka memancing? Hobby memancing?
Penulis
jadul tidak. Tapi pernah mencoba ikut
rombongan memancing. Hasilnya, ikan kecil-kecil dan sedikit. Hehehe…
Rencana
pergi memancing keluarga besar suami sudah dirancang lumayan lama. Tapi sering
molor, karena ada saja anggota keluarga yang berhalangan. Akhirnya
disepakatilah Minggu, 16 Juni 2019 lalu, kami berangkat memancing. Tujuannya
waduk Riam Kanan, di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Niatnya,
berangkat pagi-pagi, sekitar pukul 08.00 Wita. Kenyataannya, karena saling
menunggu, 09.00 lebih baru berangkat. Sebelumnya singgah membeli nasi pecel
untuk makan.
Sekitar
satu jam kemudian, sampailah kami di Pelabuhan Tiwingan, Riam Kanan. Ramai luar
biasa. Seperti pasar malam. Area parkir pelabuhan hampir penuh. Sulit bagi kami
untuk mencari lokasi untuk parkir, sehingga tumpangan dan barang diturunkan
dulu, baru mencari lokasi untuk parkir. Sementara anggota rombongan lain sudah
menunggu di pelabuhan.
Kami
menuju kelotok atau perahu yang telah disewa untuk membawa kami ke tengah
waduk. Ukuran kelotok lumayan besar sehingga lebih dari cukup untuk anggota rombongan
kami yang berjumlah 12 orang. Ada wc di bagian belakang kelotok. Di dalamnya
juga disediakan kompor gas untuk memasak bekal mie instan, kacang dan
lain-lain.
Sebelum
memulai memancing, kami harus mencari umpan terlebih dahulu. Karena itulah kami
singgah di beberapa lokasi untuk menangkap udang-udang kecil. Om Hari, Sukma
--- Anak Om Hari, Tukang kelotok, turun dari kelotok, berendam di waduk untuk
menangkap udang. Mengejutkan, udang yang berhasil mereka tangkap tidak sebanyak
biasanya. Katanya sih, karena air sedang pasang.
Setelah
merasa umpan yang dikumpulkan cukup, kami mulai mencari spot pemancingan.
Sepanjang perjalanan, kami menikmati pemandangan sekitar waduk yang indah dan
menyegarkan mata.
Tak
terasa kami sampai di lokasi pertama. Masing-masing anggota rombongan mengambil
alat pancing dan umpan untuk mengadu peruntungan. Untung Om Hari, Sukma, dan
Pak De Toto yang memang hobby memancing, membawa pancingan lumayan banyak untuk
kami pakai. Meski begitu, Penulis Jadul tidak ikut mancing. Hanya menonton dan
memperhatikan mereka yang memancing, sambil mengambil foto atau video.
Anehnya,
hampir tak ada ikan yang mematuk umpan-umpan kami. Bukan Cuma para pemancing
pemula yang umpannya enggan disentuh ikan, para pemancing mania yang hampir
setiap minggu memancing, sama nasibnya. Zonk.
Waktu
terus berjalan. Kami kemudian berpindah lokasi. Berharap peruntungan berubah. Tapi
ternyata, hasilnya hampir sama. Kalaupun akhirnya ada 1-2 ikan yang mematuk
umpan kami, ukurannya kecil. Bisa dibilang masih anak ikan.
Demikianlah.
Meski beberapa kali pindah lokasi, tetap seperti itu kondisinya. Sampai
matahari beranjak menuju senja. Kami memutuskan untuk kembali ke pelabuhan dan
pulang. Hasil ikan yang dipancing memang tidak sebagaimana yang diharapkan,
tapi kami puas menikmati pemandangan matahari terbenam.
Usut punya usut, ternyata banyak rombongan
pemancing lain, bernasib sama dengan kami. Katanya sih, karena air pasang.
Mungkin, pada air pasang, ikan-ikan besar puasa. Jadi yang memakan umpan
pancing, cuma ikan kecil-kecil. Hehehe…
Nah,
begitulah pengalaman pertama Penulis Jadul ikut memancing. Pengalaman kalian
bagaimana?
Banjarbaru, ditulis 27
Januari 2020




No comments:
Post a Comment