Friday, November 9, 2018

Pantai Turki Lebih Alami


JALAN-JALAN ke pantai? Siapa yang tidak suka? Menikmati deburan ombak. Bermain air dan pasir di pantai. Atau sekedar memandangi hamparan pasir dan laut saling bertemu dan bercumbu. Ciyeee…
Bagi penyuka pantai yang berdomisili di Kalimantan Selatan, Pantai Turki mungkin bisa jadi pilihan. Oh… Sudah pernah, ya…? Saya aja yang ketinggalan, ya? Hehehe… 




 Memang sudah lama juga sih mendengar keberadaan Pantai Turki yang katanya bisa menjadi tempat tujuan wisata alternatif. Tapi baru Minggu, 28 Oktober 2018 lalu, berkesempatan jalan-jalan ke sana. Itu juga karena diajak keluarga. Rame-rame…
Kami berangkat dari rumah  yang berlokasi di Banjarbaru tidak terlalu pagi juga sebenarnya, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Soalnya menunggu para peserta berkumpul dulu. Kami berangkat menggunakan 2 mobil. Sekitar pukul 11,00 kami sampai di kawasan Pantai Turki, karena melewati jalur baru, melalui Jalan Trikora.
Saat itu pantai sudah terlihat ramai dipadati pengunjung. Sebelum masuk, kami dipungut tariff Rp.10.000,- per orang dewasa. Sementara untuk anak-anak gratis.

Memasuki kawasan pantai, kami menuju gazebo yang tersedia di sana yang tampak masih kosong. Walaupun akhirnya, kami diminta pindah karena gazebo tersebut sudah dipesan Rombongan PLN. Kami ditunjukkan gazebo lain yang letaknya hampir ujung, namun dinaungi banyak pohon. Justru kondisinya lebih nyaman dari yang sebelumnya, karena lebih teduh. Tarif per gazebo yang luasnya sekitar 4 x 4 meter Rp50.000,-. Selain gazebo, juga ditawarkan rumah pohon, payung dan ayunan. Tergantung keinginan pengunjung, hendak menggunakan yang mana.

Meski pantai sudah memanggil-manggil agar kami segera turun, tapi kami lebih memilih makan terlebih dahulu. Menggelar bekal yang kami bawa, kami makan bersama ditemani tiupan angin laut yang membuat panas matahari berkurang teriknya.

Setelah makan, barulah satu per satu, kami menuju pantai. Untuk menangkal sinar matahari membakar wajah, beberapa kami membeli topi yang banyak ditawarkan para pedagang di sekitar pantai. Anak-anak yang tidak sabar berganti pakaian untuk kemudian turun ke pinggir pantai. Semula hanya bermain-main dengan ombak laut yang makin lama terasa makin besar. Terkadang juga diselingi pasir.

Supaya bisa bermain lebih ke tengah, diputuskan untuk menyewa perahu karet kecil yang disewakan pengelola pantai. Hanya dengan Rp40.000,-, bisa memakai sepuasnya sampai bosan.
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga banyak yang antusias bermain air laut sampai ke agak ke tengah. Namun ada juga yang hanya bermain air di pinggir sambil foto-foto. Setelah merasa kepanasan di pantai, bisa jajan di warung atau melihat-lihat souvenir yang dijual pedagang. Yang ingin memandi, juga sudah tersedia fasilitas kamar mandi sederhana dan toilet, Mandi tarifnya Rp5.000,- sementara untuk buang air besar juga Rp5.000, dan buang air kecil Rp2.000,-.
Nah, cukup lengkap dengan tarif terjangkau bukan? Apalagi, Pantai Turki ini tampak lebih alami dibanding beberapa pantai lain di Kalsel yang sudah lama menjadi tujuan wisata masyarakat. Jadi kondisinya sudah tidak terjaga, baik kebersihan maupun ke alamiannya.
Bila ada kekurangan, mungkin hanya akses jalan ke Pantai Turki yang kondisinya jauh dari mulus. Tapi ketidaknyamanan selama perjalanan terbayar dengan indahnya pantai yang teduh dan menyegarkan pikiran. Senang rasanya sejenak bisa melepaskan beban pikiran.
Banjarbaru, 9  November 2018
Gambar : Dokumentasi Pribadi 

No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...