BANJARBARU – Akhlak mulia Rasulullah hendaknya
diwarisi oleh para pengikutnya karena akhlak Nabi Muhammad SAW paling sempurna
di antara makhluk ciptaan lainnya. Salah satu akhlak nabi yang membuat banyak
orang akhirnya memeluk agama Islam adalah kesabaran yang luar biasa sehingga
membawa kedamaian bagi orang di sekitarnya.
“Nabi adalah orang yang paling sabar. Bayangkan,
dicaci-maki, diludahi, bahkan dilempar batu, Nabi tetap sabar. Bahkan mendoakan
kepada orang yang memusuhi dan menyakiti beliau,” ujar Ustadz Shihabuddin dalam
acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Rabu, (5/12) di Musholla An Nur, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan.
Diungkapkannya, Nabi Muhammad sangat menghormati orang lain.
Bahkan terhadap mereka yang beragama lain. Nabi pernah berdiri menghormati
jenazah orang Yahudi, karena menghormatinya sebagai manusia. Tidak seperti
kebanyakan orang jaman sekarang, yang cenderung suka bermusuhan, bahkan dengan
saudara sesame muslim hanya karena berbeda pendapat.
“Apalagi sekarang, mendekati pemilu, pemilihan presiden dan
pilkada. Banyak orang yang saling berselisih hanya karena perbedaan pilihan.
Seharusnya kita harus tetap menjaga perdamaian, meski berbeda pendapat dan
pilihan. Jauhi gossip! Jauhi hoax, agar suasana tetap dingin dan damai,” tegasnya.
Diakuinya juga, meski ada sebagian yang menganggap
Peringatan Maulid Nabi tidak perlu, namun masih banyak yang merayakannya untuk
mengingat sejarah kelahiran Nabi, kisah hidup dan perjuangannya dalam
menyebarkan agama rahmatan lil alamin, dan terutama meneladani lagi akhlak dan
kepribadian Nabi.
“Kalau dahulu, banyak ragam dan cara masyarakat merayakan
maulid nabi. Banyak juga khas panganan yang disuguhkan dalam perayaan ini.
Karena tidak akan rugi orang yang merayakan maulid sekaligus bersedekah memberi
makan orang lain,” tuturnya.
Diceritakannya juga tentang seorang wanita yahudi yang
merasa heran dengan kaum muslimin yang merayakan maulid nabi dengan
mengeluarkan dana besar untuk menjamu orang banyak. Keheranannya sampai terbawa
mimpi. Dalam mimpi dia bertanya kepada yang punya acara mengapa hal tersebut
dilakukan. Dijawab yang punya hajat, karena mereka sekeluarga merasa gembira
dengan kelahiran nabi.
Saat itu dia melihat seorang pria tampan ikut hadir dalam
kemeriahan. Ketika ditanya, ternyata dia adalah Nabi Muhammad yang ikut hadir
di tengah umatnya yang bergembira karena kelahirannya. Wanita itu mendekat dan
menyapa. Nabi Muhammad menjawab sapaan itu dengan sopan. Terkesan dengan
perilaku mulia Nabi kepada dirinya yang Yahudi, wanita itupun memeluk Islam.
Perayaan Maulid Nabi yang mengambil tema ‘ Meneladani
Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah’ ini selain dihadiri seluruh karyawan LPMP
Kalsel, baik yang ASN (Aparatur Sipil Negara) maupun yang PTT (Pegawai Tidak
Tetap) juga anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) setempat. Selain ceramah, sebelumnya acara juga diisi dengan Senandung Shalawat dan pembacaan ayat suci Al Quran.
lms/foto dok info LPMP Kalsel



No comments:
Post a Comment