Friday, December 7, 2018

Dia Tidak Butuh Aku Lagi ( Bagian 6 )



“SHINTA!”
Aku mengenali suara itu, maka aku tidak mempedulikannya. Kupercepat pekerjaanku membereskan buku-buku.
“Shinta, aku ingin bicara denganmu!”
Kucangklongkan tasku ke bahu. “Aku buru-buru.” Kemudian melangkah lebar-lebar.
“Shinta, kumohon!”
Sebenarnya aku ingin sekali tidak berhenti. Tapi rasa iba seperti membebani tapak kakiku.
“Baik, bicaralah!” kataku dingin.
“Tapi, Shin, kita tidak bisa…”
“Cepat bicara! Aku tidak punya banyak waktu.”
“Baiklah!” Dita mendesah. “Aku bisa mengerti bila kamu membenciku. Tapi kumohon, maafkanlah aku! Karena sesungguhnya aku tidak pernah bermaksud menyusahkanmu. Bagiku, kamu masih sabahat terbaikku.”
Kudengar langkah Dita menjauh. Aku terpaku.
*** Bersambung ke Bagian Berikutnya, ya,,,! ***





No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...