BANJARBARU – Ciri pemuda yang maju adalah pemuda
berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Oleh karena itu, Revolusi Mental
harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda
yang maju.
Demikian isi pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia, Imam Nahrawi yang dibacakan
Kepala Subbagian Umum, Sucipto, S.Pd, ST, M.Kom yang bertindak sebagai Pembina dalam
Upacara Bendera Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 Tahun 2018, Senin (29/10)
lalu di halaman kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan
Selatan.
Sebelumnya, diungkapkannya, Hari Sumpah Pemuda kali ini
mengambil tema ‘Bangun Pemuda, Satukan Indonesia’. Tema ini diambil atas dasar
pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda untuk beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas,
kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta
memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditambahkan juga, pesatnya perkembangan teknologi informasi
ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi
sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasista pengetahuan
dalam pengembangan sumber daya serta daya saing. Namun pada sisi yang lain
perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat
destruktif mulai dari hoax, hate speech
(ujaran kebencian), pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan
terorisme juga masuk dengan mudahnya, apabila kaum muda tidak dapat membendung
dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.
“Revolusi Mental yang dicanang oleh Bapak Presiden Ir. Joko
Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju,” ujarnya.
Upacara ini diikuti seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Pegawai Tidak Tetap (PTT) LPMP Kalsel, serta 4 mahasiswa yang sedang magang di
kantor ini. Dalam upacara yang dimulai pukul 08.00 wita ini dibacakan kembali isi Sumpah Pemuda yang merupakan hasil Kongres
Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1928 lalu untuk mengingatkan lagi seluruh peserta.
Selain itu, peserta juga menyanyikan lagu wajib ‘Satu Nusa, Satu Bangsa’ dan ‘Bangun
Pemudi Pemuda’ yang erat hubungannya dengan peristiwa sejarah yang sedang
diperingati. lsm/foto dok LPMP Kalsel



No comments:
Post a Comment