MARTAPURA – Bertujuan menguatkan ketahanan
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional, Balai Bahasa Kalimantan Selatan
menggelar ‘Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Se-Kabupaten
Banjar’, Kamis (4/10) – Jumat (5/10) di Wisma Tamu Sultan Sulaiman (Guest House), Martapura. Kegiatan ini
diikuti sebanyak 37 peserta, yang diundang mewakili instansi termasuk instansi
intern, sekolah yang diwakili pengelola mading atau laman, wartawan dari
beberapa media serta penulis setempat.
Pemakaian Bahasa Indonesia dalam media
massa begitu pesat dan menarik perhatian, ungkap Kepala Balai Bahasa Kalsel,
Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum, saat membuka kegiatan ini. Sebagai sarana
informasi yang banyak diakses oleh masyarakat, media massa memiliki peranan
untuk mendukung pelaksanaan sosialisasi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar kepada masyarakat. Apalagi efek dari penggunaan penggunaan Bahasa
Indonesia melalui media cetak, daring, dan elektronik memiliki daya jangkau luas
terhdap masyarakat.
“Acara ini sebagai lanjutan dari 2
acara sebelumnya, yakni ‘Kajian Bahasa di Media Massa di Lembaga Pendidikan
Kabupaten Banjar dan ‘Kegiatan Diskusi Terpumpun Kebijakan Pemakaian,
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Media Massa Se-Kabupaten Banjar’,”
katanya.
Hal ini dikarenakan, lanjutnya, media
massa memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan dan pembinaan
Bahasa Indonesia. Di masa kini, media massa dipandang sebagai salah satu sarana
yang efektif dalam mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, baik yang ke arah positif,
maupun ke arah yang negative, termasuk dalam mempengaruhi sikap berbahasa.
“Pembinaan Bahasa Indonesia melalui
media massa dapat berwujud pembinaan sikap dan kemampuan penyebaran hadil
pengembangan Bahasa seperti pembakuan ejaan dan tata Bahasa, pemekaran
kosakata, dan pembentukan istilah-istilah baru,” ujar Imam.
Untuk memperkaya khazanah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai liputan media, paparnya, sangat
diperluka kerja sama dari berbagai pihak untuk mendorong insan media massa
secara sungguh-sungguh menggunakan media massa yang mereka kelola menjadi ajang
pendidikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Oleh karena itu, mereka yang diundang
di sini, diharapkan, sungguh-sungguh memenuhi kaidah-kaidah Bahasa Indonesia
yang baik dan benar,” tandasnya.
Penyuluhan ini, selain diisi Imam
sebagai narasumber, juga ada Drs Saefuddin, M.Pd, dan Derri Risriana, S.S untuk
materi-materi berupa ; ‘Pengenalan Materi’, ‘Ejaan’, ‘Bentuk dan Pilihan Kata’,
dan ‘Kalimat’. Selama penyuluhan, peserta diberikan beberapa soal Bahasa
Indonesia untuk ‘Pendalaman Materu dan Evaluasi.’ lsm


No comments:
Post a Comment