Thursday, May 21, 2020

Larut Bersama Air - Sebuah Puisi Lawas Penulis Jadul


Alhamdulillah...
untuk kesejukan yang terasa
saat air menyentuh kulit ari
meresap sanubari

Bismillah...
Kubasuh telapak tangan
yang lebih sering berada di bawah
daripada di atas
Ampunkan ya Allah

Kukumur air dalam mulut
yang penuh kotoran zina
karena tak mampu menjaga lisan
entah berapa hati koyak
akibat ucapan tajam
dan jauh dari pujian
padahal bicara orang mukmin
adalah dzikir

Kusiram muka
melarutkan noda-noda zina
mata yang tak pernah
merendahkan pandangan
dari segala yang haram
padahal pandangan orang beriman
adalah mengambil pelajaran
kening, pipi, dagu, bibir
sang penggoda bernoktah

Kubasuh lengan berlumur
perbuatabn nista
agar ringan saat mengangkat
takbir keagungan

Kupercik sebagian kepala
mencairkan prasangka buruk
dan rasa curiga
yang selalu ada
dan pikiran setan
yang kadang hinggap
dan menyesatkan tanpa terasa
padahal diamnya orang mukmin
adalah berpikir

Kucuci telinga dari noda zina
karena tak mampu menjaga
pendengaran dari suara
kemaksiatan dan kesia-siaan
jauh dari tausiyah
dan suara pujian kebesaran Allah

Kucuci kaki yang penuh noda
lumpur kemaksiatan
kotoran kemunkaratan
karena tak mampu mengendalikan
tujuan ke rumah Allah

Ya Allah...
Biar noda tubuh ini
larut bersama air yang mengalir
sehingga aku layak bersanding
dengan para mukmin
untuk meraih kasih sayang-Mu
Ya Rahim...
Banjarmasin, Nov 2002

Silakan nonton videonya di


dan karya lainnya di
https://www.wattpad.com/myworks/89036872/write/356545337

No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...