Sunday, September 23, 2018

I Miss You (Bagian 2)


“GILA! Sepuluh?” Fariz terbelalak memandang kertas ulangan Bahasa Jerman Dara yang baru dibagikan.
Dara cepat menyembunyikannya ke tas. “Kebetulan,” jawabnya ringan.
“Kebetulan?” Fariz mengangkat alis. “Kemarin ulangan Bahasa Inggrismu dapat sembilanlima, sejarah delapanlima, ekonomi sembilan. Sedang aku dan teman-teman lain, rata-rata di bawah enamlima.”
“Kebetulan. Kalo matematika, aku sama begonya.” Dara berkeras. “Cuma dapat limalima.”
“Iya. Tapi yang lain di bawah tiga.”
Dara diam. Nggak ada gunanya ngotot. Lebih baik mempersiapkan pelajaran berikutnya. Entar Ekonomi. Biasanya Pak Basuki suka memberi pertanyaan sebelum melanjutkan pelajaran.
Fariz ikut diam. Pak Basuki masuk. Anak-anak mengikuti pelajaran dengan tekun. Pak Basuki memang guru favorit. Cara mengajarnya enak, nggak tegang. Santai tapi serius. Serius tapi santai.
“Ra,” panggil Fariz ketika Pak Basuki keluar sebentar. Dara yang sedang mengerjakan soal yang ditinggalkan mengangkat wajah.
“Sore aku ke rumahmu, ya?”
“Hah?” Dara terperanjat. “Ngapain?”
“Ajari aku, Ra! Kita belajar sama-sama, ya?” bujuk Fariz memelas.
Dara ingin menolak. Fariz terus mendesak. Akhirnya Dara mengiyakan. Dia tidak menemukan alasan untuk menolak sampai Pak Basuki masuk lagi.
***
Bersambung ke bagian berikutnya, ya...!

No comments:

Post a Comment

Kepsek Banjarbaru Antusias Daftar Sekolah Penggerak

Para kepala sekolah di Banjarbaru antusias mendaftar Program Sekolah Penggerak (PSP). Antusiasme ini terlihat di Aula Pangeran Antasari, Lem...